PESSEL, METRO–Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pesisir Selatan bersama BEM Pesisir Selatan menggelar aksi damai di depan kantor DPRD Pessel, Senin (1/9).
Dengan membawa bendera HMI serta poster berisi tuntutan, mahasiswa memulai long march dari Taman Spora Painan menuju kantor DPRD Pessel. Sepanjang perjalanan, mereka meneriakkan yel-yel “hidup mahasiswa” dan menyuarakan aspirasi mereka.
Aksi tersebut mendapat pengawalan ketat dari aparat keamanan, mulai dari Polres Pessel, Kodim 0311/Pessel, hingga personel Satpol PP Kabupaten Pessel. Situasi aksi berlangsung aman, damai, dan tertib.
Setibanya di depan gedung DPRD, mahasiswa disambut oleh sejumlah pejabat daerah. Hadir Kapolres Pessel AKBP Derry Indra, S.I.K., M.M., Dandim 0311 Letkol Cz Theodonus Sambua, Ketua DPRD Pessel Darmansyah, Wakil Bupati Pessel Risnaldi Ibrahim, serta unsur pimpinan DPRD lainnya.
Dalam orasi yang dipimpin koordinator lapangan Hardiansyah Kurniawan, mahasiswa menyampaikan enam tuntutan utama yang mencakup isu nasional maupun daerah.
Pertama, mereka mendesak agar Rancangan Undang-Undang Perampasan Aset segera disahkan. Kedua, mereka meminta pemberlakuan hukuman mati bagi koruptor.
Ketiga, mahasiswa menuntut pemecatan anggota DPR yang menghina rakyat atau hanya bekerja untuk kepentingan partai. Keempat, mereka menolak perlakuan istimewa bagi anggota DPR, seperti PPh 21 ditanggung negara, pengawalan khusus, transportasi mewah, pensiun seumur hidup, hingga tunjangan rumah.
Selain itu, mereka meminta penurunan gaji dan tunjangan DPR dengan batas maksimal lima kali UMR serta adanya transparansi dalam pengelolaan gaji dan tunjangan.
Kelima, mahasiswa mendesak agar oknum polisi pelindas ojol segera diadili secara transparan. Keenam, mereka menuntut pembebasan pihak-pihak yang ditangkap dalam aksi demonstrasi 25, 28, dan 29 Agustus 2025, serta menindak tegas aparat yang melakukan tindakan represif.
Setelah berorasi, sekitar 15 perwakilan mahasiswa dipersilakan masuk ke ruang rapat DPRD untuk menggelar audiensi. Mereka duduk bersama unsur pimpinan DPRD, Wakil Bupati, Kapolres, dan Dandim 0311.
Dalam forum tersebut, mahasiswa juga menyinggung soal ketiadaan Fraksi NasDem dan PAN dalam sejumlah agenda DPRD. Mereka mempertanyakan komitmen anggota dewan terhadap aspirasi rakyat.
