“Harganya bervariasi, mulai Rp2.000 sampai Rp2.500 per kilogram. Kalau stok banyak, cepat habis karena permintaan tinggi,” ujar seorang pengepul di Sungai Pagu.
Selain digunakan untuk bahan baku briket yang dinilai lebih ramah lingkungan dibanding arang kayu, batok kelapa juga dipakai untuk pembuatan wadah makanan, dekorasi rumah, hingga kerajinan tangan.
Fenomena ini menunjukkan potensi baru dalam perputaran ekonomi masyarakat. Limbah yang sebelumnya tidak bernilai kini ber peran penting dalam memperkuat ekonomi lokal berbasis sumber daya alam. (jef)
Laman 2 dari 2
















