Kelima, memastikan setiap provinsi memiliki kalender kompetisi teratur, seperti Kejurda, demi menjaga kesinambungan pembinaan dan menambah pengalaman bertanding para atlet muda.
Selain arah kebijakan, Luhut juga menekankan pentingnya efisiensi dan transparansi dalam pembentukan kepengurusan baru. Ia mengajak seluruh elemen PASI untuk membuka ruang diskusi serta memperkuat kolaborasi demi menjadikan organisasi lebih dinamis dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
Sebagai penutup, Luhut menyerukan semangat kolektif untuk menjadikan periode 2025–2029 sebagai era kebangkitan atletik Indonesia.
“Marilah kita ukir sejarah baru bersama. Atletik Indonesia harus menjadi kekuatan yang disegani, bukan hanya di kawasan, tapi juga di panggung global,” tegasnya.
Dengan arah baru yang lebih jelas dan dukungan penuh dari seluruh komponen organisasi, PB PASI optimistis bahwa prestasi besar di level internasional bukan hanya mimpi, melainkan target yang bisa diwujudkan melalui kerja keras, disiplin, dan kerja sama berkelanjutan. (*/rom)













