PADANG, METRO–Ratusan mahasiswa dari berbagai kampus bersama pengemudi ojek online (ojol) melakukan aksi unjuk rasa di depan Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Sumatra Barat (Sumbar), Jalan Sudirman nomor 55, Padang, Jumat (29/8).
Aksi massa ini buntut tewasnya seorang driver ojek online (ojol) bernama Affan Kurniawan (21) yang terlindas kendaraan taktis milik Brimob saat demonstrasi ricuh di Jakarta.
Mereka tiba sekitar pukul 16.00 WIB dan berorasi menuntut polisi bertanggung jawab atas peristiwa meninggalnya seorang driver ojek online saat aksi demonstrasi di Jakarta.
Dalam aksi ini massa menuntut reformasi Polri usai tindakan represif aparat saat pembubaran aksi di DPR RI Rabu 28 Agustus 2025 kemarin. Massa berulang kali menyoraki polisi pembunuh. “Polisi pembunuh, pembunuh, pembunuh,” seru aksi.
Massa juga membawa sejumlah poster yang berisikan protes terkait represif aparat, seperti “Polisi Musuh Masyarakat”, “Polisi Pembunuh” hingga “Kami Bersama Korban”
“Hari ini kami datang untuk menuntut polisi bertanggung jawab atas kematian rekan kami,” kata salah seorang perwakilan pengemudi ojol yang berorasi, Jumat (29/8).
Pendemo meminta Polisi agar menjadi pelindung rakyat, bukan sebagai pembunuh.
“Kejadian kemarin harus dipertanggungjawabkan. Ini tragedi kemanusiaan. Sangat miris, mobil yang dibeli dengan uang rakyat justru digunakan untuk membunuh rakyat,” kata orator dari pengemudi ojol yang disambut tepuk tangan ratusan mahasiswa.
Selain itu, massa juga mengecam tindakan represif aparat yang dinilai berlebihan dalam mengamankan demontrasi dua hari lalu. Mereka menyebut penangkapan sewenang-wenang hingga penggunaan kekerasan telah menodai semangat demokrasi.
Aksi unjuk rasa ini awalnya dipicu oleh penolakan terhadap tunjangan DPR. Namun setelah insiden tewasnya Affan Kurniawan, gelombang demonstrasi semakin meluas dan kini berlangsung di berbagai wilayah Indonesia.
Massa menegaskan akan terus mengawal kasus ini hingga pihak kepolisian benar-benar menindak aparat yang dianggap bertanggung jawab. Mereka juga mendesak agar tragedi serupa tidak kembali terulang di kemudian hari.
“Nyawa rakyat tidak boleh lagi menjadi korban. Usut tuntas, adili pelaku, dan hentikan represifitas aparat!” tegas massa dalam orasi mereka yang disampaikan bergantian.
