Bagi MU, penjualan Garnacho merupakan bisnis besar. Sebagai produk akademi, dana £40 juta menjadi keuntungan murni bagi klub. “Ini adalah penjualan terbesar untuk produk akademi United,” ungkap sumber internal. Dengan tambahan dana segar dan ruang gaji yang lebih longgar, Setan Merah kini punya peluang memperkuat skuad di bursa transfer mendatang.
Sementara itu, Chelsea sudah lama menaruh minat pada Garnacho. Sejak Juli, The Blues menjadikannya target utama untuk memperkuat lini depan. Catatan 144 laga dan 26 gol bersama Manchester United membuatnya dipandang sebagai salah satu talenta muda paling menjanjikan di Premier League.
Garnacho bahkan menolak sejumlah tawaran, termasuk dari klub Premier League lain hingga tim asal Arab Saudi, demi memastikan kariernya tetap berjalan di Stamford Bridge.
Langkah cepat Chelsea di bursa transfer ini menandai ambisi besar mereka untuk merombak skuad secara total setelah performa buruk musim lalu. Selain melepas Nkunku dan mendatangkan Garnacho, The Blues juga aktif menjajaki beberapa nama lain.
Nicolas Jackson masuk radar Bayern Munich dan Newcastle United, sementara AS Roma tengah bernegosiasi untuk Tyrique George dengan tawaran sekitar £26 juta (Rp569 miliar). Tak hanya itu, Chelsea juga terus memantau situasi Xavi Simons yang tengah diminati Tottenham serta Fermin Lopez dari Barcelona.
Dengan kombinasi pemain muda penuh energi dan strategi transfer yang agresif, Chelsea berharap bisa kembali bersaing di papan atas Premier League. Publik kini menanti langkah besar selanjutnya dari The Blues sebelum jendela transfer resmi ditutup. (*/rom)
