“Fenomena penyalahgunaan lem ini seringkali dipandang sepele, padahal dampaknya sangat merusak baik secara fisik, psikis, maupun sosial. Karena itu, kita semua harus berkolaborasi mencegah dan memberikan edukasi sejak dini,” kata Wali Kota Riyanda.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa Pemko Sawahlunto terus memperkuat sinergi dengan BNN, aparat penegak hukum, sekolah, dan masyarakat melalui langkah preventif, edukatif, serta rehabilitatif.
Melalui forum ini, Wali Kota berharap lahir strategi bersama yang lebih efektif menekan penyalahgunaan lem dan zat adiktif lainnya, sehingga Sawahlunto semakin kokoh sebagai kota warisan dunia yang sehat, aman, dan berdaya saing. (pin)
















