Menurut Wali Kota Riyanda, simposium ini semakin memperkuat upaya Pemko Sawahlunto dalam mewujudkan visi Sawahlunto Maju yang responsif, adaptif, serta berorientasi pada hasil nyata.
“Heritage bukan sekadar aset sejarah, tetapi sumber daya produktif untuk kesejahteraan masyarakat. Kesepakatan ini menjadi pijakan kita untuk mengelola WTBOS secara lebih terarah dan berdampak nyata,” ujarnya.
Selain mempertegas arah pengelolaan heritage, Wali Kota Riyanda juga berharap para delegasi turut berperan dalam mempromosikan pariwisata Sawahlunto di negara masing-masing. “Dengan begitu, jejaring global yang terbangun melalui simposium ini dapat memberikan manfaat berkelanjutan bagi Kota Sawahlunto,” tuturnya. (pin)
















