“Kita tidak menolak pembangunan, tapi tolong perhatikan dulu kondisi pasar saat ini, tata dahulu pasar agar pembeli ramai,” jelasnya.
Sedangkan terkait peristiwa kebakaran yang terjadi Selasa subuh itu, H Esa menduga karena IP3 menolak keinginan Pemerintah untuk melakukan revitalisasi.
“Apa hubungannya dengan kejadian kebakaran tadi, karena kita menolak keinginan Pemerintah untuk melakukan revitalisasi. Kami menilak karena gedung atau bangunan toko saat ini masih bagus, masih layak dipakai. Dua bulan terakhir, CCTV yang ada di pasar dibongkar. Kita dalam hal ini berburuk sangka pasar sengaja dibakar, kebakaran saat ini memang disengaja,” tutupnya.
Sementara itu Wali Kota Payakumbuh, Zulmaeta, meminta masyarakat tidak terpengaruh isu-isu liar terkait penyebab kebakaran. Pemerintah saat ini masih menunggu hasil penyelidikan tim Laboratorium Forensik (Labfor) Inafis Polda Riau.
“Temuan labfor nantinya akan menjawab semua pertanyaan masyarakat terkait penyebab kebakaran,” katanya.
Sedangkan berdasarkan pendataan awal, kata , Zulmaeta, kerugian ditaksir mencapai sekitar Rp 65 miliar. Sebanyak 485 toko dan kios dilaporkan habis terbakar, sementara 152 lainnya terdampak langsung.
“Saya juga menginstruksikan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk segera melakukan pendataan pedagang, memfasilitasi kebutuhan darurat, serta memastikan pelayanan publik tetap berjalan,” tuturnya.
Pemko Payakumbuh, tegas Zulmaeta akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sumatra Barat dan Pemerintah Pusat untuk mengupayakan dukungan anggaran pemulihan.
“Kami memahami betapa berat dampak kebakaran ini. Namun dengan kebersamaan, gotong royong, dan dukungan penuh semua pihak, kami optimis Pasar Payakumbuh akan segera bangkit kembali,” tutupnya.
Kabag Ops Polres Payakumbuh yang hadir di lokasi menegaskan pihak kepolisian berkomitmen menjaga keamanan pascakebakaran.
“Kami memastikan pengamanan lokasi berjalan optimal, termasuk menjaga aset yang tersisa dan mencegah gangguan keamanan,” ujarnya.
Sementara itu, Dandim 0306/50 Kota menyatakan kesiapan TNI untuk mendukung pemerintah daerah.
“Kami siap membantu dalam pengamanan, pendataan maupun kebutuhan teknis di lapangan. Semangat gotong royong harus kita kedepankan,” pungkasnya. (uus)












