Posmetro Padang
Selasa, 9 Desember 2025
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
    • AGAM/BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • PAYAKUMBUH/50 KOTA
    • PASAMAN/PASAMAN BARAT
    • PDG PARIAMAN/PARIAMAN
    • PESSEL/KEP. MENTAWAI
    • SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG
    • SOLOK/SOLSEL
    • TANAH DATAR/PDG PANJANG
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
    • BELANJA AKHIR PEKAN
    • GAGASAN
    • LIPUTAN KHUSUS
    • PENDIDIKAN
    • PILKADA
    • WISATA
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
    • AGAM/BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • PAYAKUMBUH/50 KOTA
    • PASAMAN/PASAMAN BARAT
    • PDG PARIAMAN/PARIAMAN
    • PESSEL/KEP. MENTAWAI
    • SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG
    • SOLOK/SOLSEL
    • TANAH DATAR/PDG PANJANG
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
    • BELANJA AKHIR PEKAN
    • GAGASAN
    • LIPUTAN KHUSUS
    • PENDIDIKAN
    • PILKADA
    • WISATA
Posmetro Padang
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
POSMETRO PADANG METRO SUMBAR

PLN UID Sumbar Dukung Program Swasembada Pangan, Terapkan Electrifying Agriculture pada Sejumlah Komoditi Pertanian

Redaksi
Kamis, 28 Agustus 2025 | 11:47 WIB
PENERAPAN LIGHT TRAP—General Manager PT PLN UID Sumbar, Ajrun Karim meninjau penerapan light trap program teknologi electrifying agriculture pada komoditi bawang di Alahan Panjang, Kabupaten Solok.

PENERAPAN LIGHT TRAP—General Manager PT PLN UID Sumbar, Ajrun Karim meninjau penerapan light trap program teknologi electrifying agriculture pada komoditi bawang di Alahan Panjang, Kabupaten Solok.

Amri Ismael, salah seorang petani bawang m­e­rah di Alahan Panjang Kabupaten Solok menerapkan electrifying agriculture dengan menggunakan cahaya lampu yang dikenal dengan light trap. Dalam penerapannya, Amri menaruh air dalam ember yang di atasnya dipasang lampu 6 watt untuk me­nerangi. Tujuannya agar serangga dan hama pemakan bawang berkumpul di bawah lampu dan jatuh ke air dalam ember.

Ada 62 unit light trap dipasang di lahan yang ditanami bawang miliknya. “Ini tindakan untuk mencegah hama menyerang tanaman bawang. Dengan cara ini, kami bisa menghemat penggunaan pestisida,” jelasnya.

Penggunaan pestisida pada tanaman bawang merah selama ini menjadi salah satu komponen biaya produksi tertinggi. Namun, dengan adanya perangkap hama elektrik, penggunaan insektisida dapat ditekan hingga lebih dari 50 persen.

Selain light trap, Amri juga memanfaatkan tek­nologi sprinkle untuk penyiraman, terutama saat musim kemarau dan kabut. “Kabut adalah musuh terbesar tanaman bawang di dataran tinggi. Dengan sprinkle, kami bisa mengurangi penggunaan fungisida karena jamur tidak tumbuh di daun,” tambahnya. Termasuk juga penggunaan lampu sorot pada tanaman bawang yang dapat mempercepat proses fotosintesis pada bawang sehingga bisa mempercepat masa panen.  Penerapan electrifying agriculture juga bermanfaat me­ning­katkan produksi komoditi buah naga di Kabupaten Solok. Seperti yang telah dilakukan Agus Susiloadi, petani buah nagar di Aripan Bawah Kabupaten Solok.

Agus mengungkapkan dirinya memiliki 1.200 rumpun batang tanaman buah naga. Dengan penerapan electrifying agriculture, satu rumpun bisa menghasilkan 30 sampai 50 buah naga.  Penerapan electrifying agriculture sangat se­derhana. Dirinya menerangi tanaman buah naga dengan cahaya lampu pada malam hari. Dengan penerangan cahaya lampu, berdampak mempercepat munculnya bunga yang menjadi cikal bakal buah naga. “Bahkan setelah pa­nen rumpun buah naga diberi cahaya selama 21 hari, muncul lagi bunga dalam seminggu. Bahkan batang yang tua saja jika diberi cahaya lampu bisa berbunga kembali,” ung­kapnya.

Ide memasang cahaya lampu pada malam hari ini ditemukannya secara tidak sengaja. Awalnya dirinya memasang cahaya lampu hanya untuk mengawasi dan mencegah tanaman buah naga di lahannya tidak dimasuki maling.  “Kita jaga buah naga kita agar jangan masuk maling. Setelah pasang lampu, yang terjadi justru keluar bunga buah naganya ba­nyak. Makanya kita berinisiatif memasukan listrik untuk menambah cahaya lampu,” ucapnya.

Agus mengungkapkan untuk menerangi rumpun batang buah naga di atas lahan seluas satu hektar, dirinya memasang 4 panel listrik. “Satu panel saja bisa menghasilkan 1,5 ton buah naga. Sebelum dipasang cahaya lampu hanya bisa menghasilkan panen 500 kilogram buah naga saja sudah berat,” ungkapnya.

Agus mengakui dirinya sudah lima tahun lebih menggunakan cahaya lampu untuk meningkatkan produksi buah naga milik­nya. Namun saat ini diri­nya dihadapkan pada mu­sim kemarau sejak bulan Maret. “Masalah sekarang curah hujan kurang. Saya belum punya stok air. Muncul bunga lalu kering. Bahkan sekarang muncul penyakit cacar pada buah naga. Satu-satunya cara mengatasi dengan menyiram tanaman buah naga di waktu musim kering ini,” ungkapnya. (fan)

Laman 2 dari 2
Prev12
ShareTweetShareSend

Baca Juga

Menembus Banjir, Perjuangan AMT Pertamina Selamatkan Suplai Energi di Bireuen

Menembus Banjir, Perjuangan AMT Pertamina Selamatkan Suplai Energi di Bireuen

Selasa, 09 Desember 2025 | 12:19 WIB
Lantik 862 PPPK Paruh Waktu, Riyanda: Berikan Kinerja yang Baik

Lantik 862 PPPK Paruh Waktu, Riyanda: Berikan Kinerja yang Baik

Selasa, 09 Desember 2025 | 12:15 WIB
Bank Nagari Sawahlunto Derby 2025, Wako dan Wawako Serahkan Hadiah Pacu Kuda

Bank Nagari Sawahlunto Derby 2025, Wako dan Wawako Serahkan Hadiah Pacu Kuda

Selasa, 09 Desember 2025 | 12:14 WIB
Wali Kota Solok dan ASN Goro Bersihkan Lumpur Pascabanjir

Wali Kota Solok dan ASN Goro Bersihkan Lumpur Pascabanjir

Selasa, 09 Desember 2025 | 12:14 WIB
Jelang 2026, OPD Diminta Siapkan Dokumentasi Pengadaan Barang Jasa.

Jelang 2026, OPD Diminta Siapkan Dokumentasi Pengadaan Barang Jasa.

Selasa, 09 Desember 2025 | 12:13 WIB
Pemda Pasbar Salurkan Bantuan ke Sikilang dan Maligi

Pemda Pasbar Salurkan Bantuan ke Sikilang dan Maligi

Selasa, 09 Desember 2025 | 12:12 WIB

BERITA POPULER

  • Sumbar Alami Deflasi 0,24 Persen pada November 2025, Dipicu Turunnya Harga Cabai, Jengkol dan Kentang

    Sumbar Alami Deflasi 0,24 Persen pada November 2025, Dipicu Turunnya Harga Cabai, Jengkol dan Kentang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ditintelkam Polda Sumbar Gandeng OKP Salurkan Bantuan Bencana dari Baintelkam Polri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemko Pa­yakumbuh Dukung Kejari Terapkan Pidana Kerja Sosial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tragedi Sumatera: Pemicu Reformasi Total Tata Kelola Bencana dan Lingkungan,

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kejari dan Pemkab Pasaman, Teken Kerja Sama Pidana Kerja Sosial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

BERITA TERKINI

Serentak Melibatkan 127 Primer Seluruh Indonesia, Ratusan Anggota Aliansi Serikat Pekerja/Buruh TKBM Geruduk Kantor KSOP
BERITA UTAMA

Serentak Melibatkan 127 Primer Seluruh Indonesia, Ratusan Anggota Aliansi Serikat Pekerja/Buruh TKBM Geruduk Kantor KSOP

Selasa, 09 Desember 2025 | 12:41 WIB

Hidupkan Api Unggun untuk Hangatkan Diri, Pria Mabuk Lem Picu Kebakaran Pasar Payakumbuh, IL Terancam 5 Tahun Penjara

Hidupkan Api Unggun untuk Hangatkan Diri, Pria Mabuk Lem Picu Kebakaran Pasar Payakumbuh, IL Terancam 5 Tahun Penjara

Selasa, 09 Desember 2025 | 12:39 WIB
DVI Polda Sumbar Terima 234 Jenazah Korban Bencana, 204 Berhasil Diidentifikasi, 30 Belum Teridentifikasi

DVI Polda Sumbar Terima 234 Jenazah Korban Bencana, 204 Berhasil Diidentifikasi, 30 Belum Teridentifikasi

Selasa, 09 Desember 2025 | 12:38 WIB
Pemkab Agam Aktifkan 14 Posko Darurat Bencana Hidrometeorologi, 6.206 Warga Masih Mengungsi

Pemkab Agam Aktifkan 14 Posko Darurat Bencana Hidrometeorologi, 6.206 Warga Masih Mengungsi

Selasa, 09 Desember 2025 | 12:37 WIB
Update Sementara Jumlah Korban Akibat Bencana Hidrometeorologi di Sumbar, Meninggal Dunia 234, Hilang 95, 113 Luka-Luka serta 24.049 Mengungsi, Pemprov Sumbar Perpanjang Masa Tanggap Darurat Hingga 22 Desember

Update Sementara Jumlah Korban Akibat Bencana Hidrometeorologi di Sumbar, Meninggal Dunia 234, Hilang 95, 113 Luka-Luka serta 24.049 Mengungsi, Pemprov Sumbar Perpanjang Masa Tanggap Darurat Hingga 22 Desember

Selasa, 09 Desember 2025 | 12:35 WIB

OPINI

Sumbar Tidak Tertinggal Dibanding Provinsi Lain
OPINI

Sumbar Tidak Tertinggal Dibanding Provinsi Lain

Minggu, 16 November 2025 | 18:29 WIB

AAN NOFRIANDA: Stop Dekritikalisasi, Dorong Dukungan Terhadap Pembangunan serta Apresiasi Terhadap Upaya Pembangunan Daerah

AAN NOFRIANDA: Stop Dekritikalisasi, Dorong Dukungan Terhadap Pembangunan serta Apresiasi Terhadap Upaya Pembangunan Daerah

Minggu, 16 November 2025 | 16:27 WIB
Dari Komunitas untuk Bumi: Inspirasi Gerakan Konservasi Lokal yang Mendunia

Dari Komunitas untuk Bumi: Inspirasi Gerakan Konservasi Lokal yang Mendunia

Rabu, 04 Desember 2024 | 00:11 WIB

Larangan Riset Asing: Benarkah Pemerintah Indonesia Hambat Konservasi Satwa Liar?

Rabu, 04 Desember 2024 | 00:03 WIB
Berprestasi di saat Sulit

Berprestasi di saat Sulit

Minggu, 23 Januari 2022 | 16:13 WIB
  • Indeks Berita
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
email: redaksi@posmetropadang.co.id

POSMETROPADANG.CO.ID © 2025

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
    • AGAM/BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • PAYAKUMBUH/50 KOTA
    • PASAMAN/PASAMAN BARAT
    • PDG PARIAMAN/PARIAMAN
    • PESSEL/KEP. MENTAWAI
    • SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG
    • SOLOK/SOLSEL
    • TANAH DATAR/PDG PANJANG
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
    • BELANJA AKHIR PEKAN
    • GAGASAN
    • LIPUTAN KHUSUS
    • PENDIDIKAN
    • PILKADA
    • WISATA

POSMETROPADANG.CO.ID © 2025