Bupati bahkan menyebut, keberadaan KMP berpotensi dikolaborasikan dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Sinergi ini bisa membuka peluang kerja sama antara dapur MBG dengan KMP, khususnya dalam penyediaan hasil pertanian bagi 38 unit dapur MBG yang ada di Kabupaten Agam,” jelasnya.
Ia menilai, jika kolaborasi tersebut berjalan optimal, dampaknya akan signifikan terhadap peningkatan produksi pertanian sekaligus perencanaan pola tanam. Dengan begitu, kesejahteraan ekonomi masyarakat Agam juga akan semakin meningkat.
Dalam kesempatan itu, Benni juga menyampaikan harapan agar pengurus koperasi di Agam dapat saling memahami dan bersinergi dalam mengimplementasikan program KMP. “Kita yakin para pengurus koperasi sudah berpengalaman dalam mengelola perkoperasian dan lembaga keuangan. Dengan adanya sosialisasi ini, pengetahuan mereka akan semakin maksimal untuk menjalankan KMP,” tambahnya.
Sosialisasi ini digelar oleh Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Barat melalui pokok pikiran (pokir) anggota Komisi III DPRD Sumbar, Nofrizon. Kehadirannya diharapkan mampu memperkuat posisi koperasi sebagai penopang utama perekonomian rakyat.
Dengan dukungan regulasi, pelatihan, dan sinergi program, Pemkab Agam optimistis KMP dapat menjadi salah satu instrumen penting dalam mendorong kemandirian ekonomi masyarakat berbasis koperasi dan pertanian. (pry)
















