Menurutnya, partisipasi aktif seluruh pihak sangat dibutuhkan dalam mengantisipasi maupun mengurangi fatalitas kecelakaan. “Tidak semua jalur bisa kami awasi. Salah satu pelanggaran yang masih sering terjadi adalah penggunaan helm standar. Padahal, helm ini demi keselamatan, bukan sekadar aturan,” ujarnya.
AKP Irsyad juga menekankan agar anak-anak yang belum cukup umur tidak diperbolehkan mengendarai sepeda motor. “Kami juga terus melakukan penindakan terhadap aktivitas balap liar yang meresahkan masyarakat. Harapannya, generasi muda tidak terlibat, baik sebagai penonton apalagi pembalap,” katanya.
Sementara itu, Kasubnit Gakkum Laka Satlantas Polresta Bukittinggi, Ipda Romi Edward, menambahkan bahwa sepanjang Agustus 2025 sudah tercatat 20 kasus kecelakaan di wilayah hukum Polresta Bukittinggi.
“Dalam sepekan terakhir saja terjadi lima kasus, dengan tiga di antaranya berlangsung berurutan. Untuk pengemudi laka terakhir, identitasnya sudah diketahui. Kami minta segera melapor ke Polresta Bukittinggi,” ungkapnya.
Polisi berharap masyarakat lebih peduli pada keselamatan di jalan raya, mengingat kecelakaan lalu lintas kerap berawal dari kelalaian kecil yang berdampak fatal. (pry)




















