“Terutama terhadap sumber air. Jika hutan habis, maka sumber air pun terganggu oleh karenanya, dan juga menyebabkan tanah kehilangan penyangga, dan itu akan turut mengundang bencana yang lain,” paparnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Pawai Budaya Nagari Sungai Duo, Fuad Diyanulhaq menyampaikan, bahwa pawai budaya yang diadakan ini bukan hanya sekedar event, melainkan wadah dimana masyarakat bebas berekspresi dan berkreasi.
“Tema yang hadir pada pawai ini bermacam-macam, ada Kepahlawanan, Lingkungan, Budaya Nusantara, dan lain sebagainya. Pada Pawai kali ini, ada 11 kontingen yang ikut serta, tak hanya dari Nagari Sungai Duo saja, tapi juga ada yang berasal dari luar Sungai Duo, dan hebatnya, setiap karya yang kita lihat tadi, itu berasal dari Swadaya mereka,” ungkapnya.
Terakhir, Fuad berharap, acara Pawai Budaya di Nagari Sungai Duo ini mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah, sehingga dapat menjadi event tahunan di Kabupaten Dharmasraya. (cr1)













