Ia menegaskan, operasi cipta kondisi tidak berhenti sampai di sini. Razia serupa akan terus dilakukan secara berkala demi mencegah pelanggaran lalu lintas sekaligus menekan potensi kecelakaan akibat balap liar.
Langkah tegas aparat mendapat apresiasi dari sejumlah tokoh masyarakat. Salah satunya datang dari A.F. Datuak Mantari Basa, yang menilai operasi ini sangat dibutuhkan mengingat keresahan warga kian meningkat.
“Banyak orang tua khawatir anak mereka ikut-ikutan balapan, atau sekadar menonton di pinggir jalan dan akhirnya jadi korban. Jadi, operasi ini sangat kami dukung,” ucapnya.
Ia menambahkan, keterlibatan lebih banyak pihak akan membuat upaya ini semakin efektif. “Mungkin bisa melibatkan organisasi kepemudaan daerah atau Parik Paga Nagari. Kami yakin semua sepakat Bukittinggi harus bebas dari aksi balap liar maupun pengendara ugal-ugalan di jalan,” pungkasnya.
Dengan langkah preventif sekaligus represif ini, diharapkan Bukittinggi dapat terus menjaga citranya sebagai kota wisata yang aman, ramah, dan nyaman bagi semua masyarakat maupun pengunjung. (pry)




















