“Melalui ICP ini, kita ingin memastikan pembangunan Bukittinggi benar-benar terintegrasi, mulai dari penguatan infrastruktur, peningkatan layanan publik, hingga pelestarian identitas budaya kota. Dengan demikian, Bukittinggi dapat menjadi model kota inovatif, inklusif, dan berkelanjutan,” ujarnya.
Pemko Bukittinggi juga tengah mengusulkan penyelenggaraan festival budaya serta perayaan 100 tahun Jam Gadang sebagai bagian dari agenda besar memperkuat identitas kota perjuangan.
“Dengan perencanaan matang, kami ingin Bukittinggi sejajar dengan kota-kota maju di Indonesia. Kami tetap berkomitmen menjaga adat dan budaya lokal, sekaligus menghadirkan inspirasi baru bagi warga dan wisatawan,” tambahnya.
Rakorda ini turut dihadiri perwakilan TNI, akademisi, dan sejumlah pemangku kepentingan lainnya yang bersama-sama memberikan masukan demi terwujudnya pembangunan kota yang lebih modern dan berkelanjutan. (pry)




















