PADANG, METRO–Kecelakaan maut di perlintasan tanpa palang pintu kembali terjadi. Kali ini, mobil Honda Brio yang berisi tujuh oran g siswi SMA Negeri 10 Padang tertabrak Kereta Api (KA) Minangkabau Ekspres di kawasan Jalan Jati Adabiah, Kelurahan Jati, Kecamatan Padang Timur, Kamis (21/8).
Akibat insiden nahas ini, dua orang siswi kelas XI SMA Negeri 10 Padang meninggal dunia dan lima orang mengalami luka-luka hingga harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Bahkan, salah satu korban meninggal dunia bernama Nabila Khairunisa merupakan putri sulung dari Kapolres Solok Kota AKBP Mas’ud Ahmad.
Warga sekitar dibuat heboh dengan adanya kecelakaan mobil Brio yang tertabrak kereta api tersebut. Warga langsung berdatangan ke lokasi untuk memberikan pertolongan kepada para korban yang sudah berlumuran darah dengan tubuh yang terluka dan membawanya ke rumah sakit.
Identitas para korban yang meninggal diketahu bernama Nabila Khairunisa dan Alya Azzura. Sedangkan lima orang yang luka-luka bernama Jihan, Adisti, Anisa, Aliya, Nayala. Sementara itu, mobil Honda Brio tersebut mengalami kerusakan yang sangat parah pada bagian kiri. Bahkan mobil juga terlihat terpental beberapa meter dari perlintasan kereta api.
Tak berselang lama, Polisi juga datang ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) lalu mengevakuasi mobil Honda Brio warna putih yang sudah mengalami kecelakaan maut tersebut.
Menurut saksi mata, Ameng (49) yang berada di lokasi kejadian, saat terjadinya peristiwa tersebut terdengar suara dentuman yang keras, hingga masyarakat sekitar berbondong-bondong ke lokasi. Mobil Honda Brio putih bernomor polisi F 1150 FAO yang ditumpangi tujuh pelajar SMAN 10 Padang dihantam kereta api jurusan Bandara Internasional Minangkabau (BIM) hingga terseret sejauh 10 meter.
“Ternyata satu unit mobil ditabrak kereta api jurusan BIM. Ada satu pelajar yang terlempar keluar dari mobil dengan luka parah, sementara enam lainnya terjepit di dalam,” ucapnya.
Saksi lain, Nurul (35), menyoroti kondisi di lokasi bahwa portal perlintasan kereta api di lokasi tidak ada. Selain itu, Ia menyebutkan, sistem pengaman tidak berfungsi saat kejadian.
“Lampu mati, alarm pun tidak berbunyi. Klakson kereta juga baru terdengar beberapa meter sebelum perlintasan. Sehingga kecelakaan ini sulit dihindari,” katanya.
Kanit Lantas Polsek Padang Timur, Iptu Hendro Sumbogo mengatakan, mobil minibus jenis Honda Brio berwarna putih dengan nomor plat F 1150 FAO ditabrak oleh kereta api jurusan Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Mobil tersebut ditumpangi oleh tujuh orang, seluruhnya pelajar SMA Negeri 10 Padang.
“Kronologisnya, mobil tersebut datang dari arah Jati Parak Salai dan hendak melintasi rel kereta api menuju Jalan Raya Jati. Saat mobil tiba di perlintasan, tiba-tiba kereta dari arah Simpang Haru menuju BIM datang dan langsung menabrak mobil itu,” ujarnya.
Setelah tabrakan, kata Iptu Hendro Sumbogo, mobil nahas tersebut terseret sejauh 10 meter dari perlintasan rel. Tujuh penumpang di dalam mobil segera dilarikan ke rumah sakit. Namun, dua dari mereka tidak dapat diselamatkan.
“Kami datang ke lokasi setelah mendapat laporan adanya kecelakaan itu. Saat ini kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti kecelakaan ini,” tuturnya.












