Tidak hanya konservasi satwa, ANECC juga memiliki demplot (demonstration plot) anggrek dan kantong semar sebagai bagian dari program pelestarian flora langka yang dikelola Kelompok Tani Elephant Nauli. Demplot ini memudahkan pengunjung untuk mengenali berbagai jenis anggrek hutan dan kantong semar yang merupakan tanaman khas kawasan tropis dan endemik hutan Sumatera. Melalui pendekatan ini, edukasi dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya keanekaragaman hayati terus ditingkatkan.
“Program konservasi ini juga diharapkan dapat membuka peluang pemberdayaan masyarakat sekitar melalui kegiatan wisata edukasi, pelatihan lingkungan, serta pengembangan produk berbasis konservasi. Ke depan, FT Pematang Siantar berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam menjaga kelestarian alam demi generasi yang akan datang,” jelas Fahrougi.
Sementara itu, Pengelola ANECC, Lisbeth ManuÂrung menyambut baik dukungan Pertamina Patra Niaga FT Pematang Siantar terhadap keberlanjutan program konservasi.
“Sinergi ini sangat penting untuk menjaga ekoÂsistem hutan Aek Nauli. Kami berharap semakin banyak pihak yang terlibat, maka semakin besar dampak positif yang bisa kita hasilkan bersama, baik bagi lingkungan maupun masyarakat sekitar,” kata Lisbeth.
Senada dengan itu, Ilham Pasaribu, salah satu mahout (pawang gajah) mengatakan bantuan dari FT Pematang Siantar ini sangat besar manfaatnya bagi konservasi Gajah Sumatera.
“Kami sangat bersyukur dengan adanya kebun pakan gajah dan timbangan gajah sehingga perÂkembangan gajah bisa kami pantau dari pengukuran berat badan gajah yang kami timbang setiap bulannya, sekaligus mengenalkan ke masyarakat pentingnya hidup berdampingan dengan alam,” kata Ilham. (rgr)




















