“Dengan cukupnya pasokan listrik, masyarakat bisa meningkatkan taraf hidup. Listrik adalah sumber kehidupan; anak-anak bisa belajar dengan baik, ekonomi bergerak, dan UMKM semakin maju,” jelasnya.
Muhidi menegaskan, program Light Up The Dream sangat menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Ia berharap kolaborasi antara PLN dan pemerintah daerah terus terjalin agar pembangunan daerah, ekonomi, hingga sektor-sektor lain semakin terdorong.
“Jika PLN terus menyala, maka pembangunan ekonomi dan sektor lainnya juga akan bergerak. DPRD bersama Pemerintah Provinsi siap mendukung penuh program-program PLN yang langsung dirasakan masyarakat,” tegas Muhidi.
General Manager PLN UID Sumbar, Ajrun Karim, menegaskan pihaknya siap memperkuat kolaborasi dengan DPRD Sumbar untuk mempercepat pemerataan listrik, khususnya bagi keluarga pra-sejahtera di seluruh kabupaten/kota. Menurutnya, sinergi ini penting agar tidak ada lagi warga yang hidup tanpa aliran listrik.
Ia mengimbau masyarakat pra-sejahtera yang belum menikmati listrik untuk mengajukan permohonan ke unit PLN terdekat. “Kami siap menerima aspirasi dari masyarakat maupun DPRD dan menindaklanjutinya, agar semakin banyak keluarga pra-sejahtera bisa menikmati manfaat listrik,” tambahnya.
“Program Light Up The Dream (LUTD) merupakan hasil kolaborasi antara PLN dan Yayasan Baitul Mal PLN. Anggaran program berasal dari kepedulian pegawai PLN yang rela menyisihkan sebagian gajinya. Tahun ini, LUTD menyasar 121 kepala keluarga di 19 kabupaten/kota di Sumbar melalui empat wilayah kerja PLN, yaitu UP3 Padang, Payakumbuh, Solok, dan Bukittinggi. Sejak awal digulirkan, sudah 3.275 keluarga yang menikmati aliran listrik gratis,” pungkas Ajrun. (rgr)
















