Menurutnya, penggunaan drone untuk memaksimalkan pemantauan di titik-titik sulit, terutama lokasi dengan arus deras dan area yang sulit dijangkau dengan perahu maupun jalur darat.
“Selain tim SAR, unsur yang terlibat dalam pencarian antara lain Pos SAR Pasaman sebanyak 5 personel, Polsek Talamau 6 personel, Koramil 03 Talu 2 personel, Local Hero Rescue 4 orang, serta dibantu masyarakat sekitar sekitar 25 orang,” kata dia.
Novi Yurandi menuturkan, dalam proses pencarian, pihaknya mengakui masih ada sejumlah kendala yang dihadapi di lapangan. Salah satunya adalah kondisi lokasi yang berada di area blank spot, sehingga menyulitkan komunikasi antar tim.
“Namun, seluruh tim tetap berkoordinasi dengan baik di lapangan meski komunikasi terbatas. Kondisi cuaca di sekitar lokasi pencarian pada hari kelima dilaporkan berawan. Cuaca relatif mendukung, namun tetap diwaspadai karena arus sungai Batang Pasaman cukup deras dan memiliki banyak jeram,” tutupnya.
Sebelumnya, insiden hilangnya korban ini bermula pada Kamis sore (14/8). Eempat warga berusaha menyeberangi Sungai Batang Pasaman. Saat berada di tengah sungai, keempatnya tiba-tiba diterjang air bah, hingga menganyutkan mereka.
Dari empat orang tersebut, dua selamat atas nama Asba (31) dan Reza (25), satu korban bernama Aldi (25) ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, sementara satu orang lainnya, Eman (35), masih dinyatakan hilang hingga saat ini. (*)













