Dalam tiga musim terakhir, Arsenal selalu finis di posisi kedua Liga Primer. Jika musim ini mereka kembali gagal meraih trofi, masa deÂpan Saliba dan Saka bisa semakin dipertanyakan.
Meski menolak barter, bukan berarti Arsenal tak membutuhkan Rodrygo. Justru, winger asal Brasil itu bisa jadi solusi atas problem kreativitas lini depan Arsenal.
Rodrygo dikenal lebih luwes dalam bergerak di ruang sempit dibanding Gabriel Martinelli. Ia mampu meÂnusuk ke dalam dan membuka ruang, yang bisa membantu Gyökeres lebih produktif di lini depan.
“Rodrygo lebih nyaman beroperasi di ruang-ruang sempit dan menghadapi blok pertahanan rapat lawan,” tulis Sports Mole, yang menilai gaya bermainnya akan sangat membantu Arsenal.
Namun, mendatangkan Rodrygo bukan perkara muÂdah. Madrid diyakini hanya bersedia melepasnya dengan tawaran tunai bernilai besar, bukan sekadar barter.
Kini, Arteta dihadapkan pada dilema besar. Di satu sisi, ia membutuhkan tambahan kualitas di lini depan agar Arsenal benar-benar bisa bersaing merebut gelar. Namun di sisi lain, ia tahu kehilangan Saliba bisa membuat keseimbangan tim hancur.
Bagi fans Arsenal, keputusan mempertahankan Saliba menjadi sinyal kuat bahwa klub serius menjaga stabilitas. Meski demikian, tuntutan untuk memperkuat lini serang tetap tinggi. Minimnya peluang melawan United sudah menjadi alarm dini.
Drama transfer ini tampaknya belum berakhir. Real Madrid diyakini masih akan mencari celah membujuk Arsenal atau bahkan langsung mendekati Saliba. Namun untuk saat ini, keputusan Arsenal sudah jelas: Saliba tidak dijual, bahkan dengan iming-iming pemain sekelas Rodrygo.
Musim 2025/2026 bisa jadi momen krusial bagi Arsenal. Jika kembali gagal meraih gelar, risiko kehilangan bintang-bintangnya semakin besar. Namun jika berhasil, mempertahankan Saliba bisa terbukti sebagai keputusan paling tepat bagi Mikel Arteta. (*/rom)
















