“Warga harus mengeluarkan korban melalui kaca depan yang sudah pecah karena pintu mobil sulit dibuka,” ujar seorang saksi di lokasi.
Hingga siang hari, petugas bersama warga masih berupaya mengevakuasi truk menggunakan derek untuk mengamankan lokasi. Truk tangki yang datang dari arah Jambi terlihat dalam posisi miring dengan separuh badan menggantung di tepi jurang.
Kondisi ini memperumit evakuasi karena risiko truk terjungkal ke bawah masih tinggi. Hingga berita ini diturunkan, Polisi masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan. Namun, dugaan sementara mengarah pada faktor kelelahan pengemudi.
“Kami menduga ada faktor human error, seperti mengantuk atau kurang konsentrasi. Namun, kami masih memeriksa saksi dan kondisi lapangan untuk memastikan kronologi pastinya,” tegas Aiptu Nofrizal.
Kecelakaan ini sempat mengakibatkan kemacetan panjang di Jalan Lintas Tapan–Sungai Penuh. Arus lalu lintas dari arah Jambi dan Tapan terhambat karena posisi truk dan mobil L300 yang menutup sebagian jalan. Warga setempat sempat membantu mengatur lalu lintas sebelum petugas kepolisian datang.
Menyikapi insiden ini, polisi mengingatkan pengendara, terutama sopir kendaraan berat, untuk selalu memeriksa kondisi fisik sebelum berkendara.
“Jalan ini termasuk rawan kecelakaan. Jika lelah, beristirahatlah sejenak. Jangan memaksakan diri karena bisa membahayakan diri sendiri dan pengguna jalan lain,” pesan Aiptu Nofrizal. (*)












