Elzadaswarman mengajak masyarakat mengonsumsi pangan B2SA untuk memenuhi kebutuhan gizi harian sekaligus mengurangi ketergantungan pada beras. Ia mendorong pemanfaatan sumber pangan lokal seperti umbi-umbian, jagung, pisang, talas, dan sukun, yang melimpah di Payakumbuh. “Dengan mengembangkan pangan lokal, kita bukan hanya menjaga gizi keluarga, tapi juga membantu perekonomian petani,” tambahnya.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM, Faizal, menyampaikan pasar murah berlangsung dua hari, 13–14 Agustus 2025, dengan tujuan meningkatkan daya beli masyarakat.
Sementara Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Edvidel Arda, menegaskan lomba pangan ini mendorong diversifikasi pangan, inovasi olahan lokal, dan mengurangi konsumsi beras serta terigu.
Selain bazar dan lomba, acara ini juga menghadirkan edukasi gizi, pemeriksaan kesehatan gratis, serta pameran produk pangan lokal. Masyarakat terlihat antusias berbelanja sambil menyaksikan kreativitas peserta lomba.
Pemko Payakumbuh berharap program ini dapat menjaga kestabilan harga sekaligus membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya konsumsi pangan sehat dan bergizi. (uus)
















