Ny. Maria menyebutkan lomba ini mengutamakan bahan pangan lokal. “Kami ingin mengajak masyarakat memanfaatkan bahan pangan yang tersedia di daerah sendiri. Lomba ini bukan sekadar kompetisi, tetapi juga sarana mempererat kebersamaan,” ujarnya.
Ade Nafrita menambahkan, kegiatan ini mengusung konsep pangan lokal Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) agar masyarakat terbiasa dengan pola makan sehat.
Peserta diberi waktu 60 menit untuk menyiapkan, memasak, dan menyajikan (plating) nasi goreng. Momen penjurian menjadi saat paling menegangkan, namun tawa dan keceriaan tetap mewarnai suasana hingga akhir lomba. (rmd)
Laman 2 dari 2
















