“Dari sini saya mendapatkan kesan, bahwasanya berfikir tidak untuk sekejap justru harus jauh sebelum kita menulis,” kata Prof E Aminudin Aziz.
Hamka katanya lagi, membaca sebagai cara untuk membuka jendela dunia, beliau menulis bagaimana bisa meninggalkan catatan terhadap dunia hingga karyanya dikenang banyak orang.
Lebih jauh, dia mendapat informasi bahwasanya koleksi karya Buya Hamka di Museum tidak lengkap, jika memungkinkan Perpusnas bisa membantu apabila memang dapat dilakukan. Namun beliau belum melakukan komunikasi dengan pihak keluarga Hamka.
“Saya yakin apabila seluruh karya Buya Hamka terkoleksi di sini, bisa menambah kualitas museum itu sendiri,” ujarnya.
Wakil Bupati Agam, Muhammad Iqbal menyambut baik kunjungan Kepala Perpusnas dan Halida Nuriah Hatta ke Museum Buya Hamka, karena ini suatu kebanggaan bagi pemerintah daerah tersebut.
“Semoga kunjungan Kepala Perpusnas ke sini, menjadi angin segar untuk perkembangan perpustakaan di Kabupaten Agam. Begitu juga dengan pengembangan koleksi di museum Buya Hamka,” ucapnya. (pry)
















