Lalu kenapa orang Minangkabau sadar diri Kok mau memberikan maaf orang yang menzaliminya dan jahat kepadanya?..karena orang Minangkabau yang beragama Islam, bertakwa dan beriman menyadari. Apabila diantara sesama manusia tidak bertegur sapa dan tidak bersilahturahmi dengan saudara saudara kita dan dunsanak, sahabat karib lainnya, dalam waktu berbatas tiga hari dan tidak segera menyambung lagi silahturahmi, maka amal ibadah apapun yg dilakukan akan tertolak dan tidak diterima Oleh Allaah SWT.
Bahasa sindirannya sebut Ustd Zen Hoki (UZH) , walaupun menjemur sampai ke langit tidak akan kering. Besar harapan seyogyanya kita sesama ummat manusia, apalagi orang Minangkabau beragama Islam, bertakwa dan beriman maka akan menjaga silaturahmi nya.
Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur’an tentang hamba yang bertakwa dalam surat Al Imran Ayat 134 yaitu mampu bersedekah dalam keadaan sempit dan lapang. Mampu menahan amarahnya dan mudah memaafkan.
“Untuk itu seyogyanya silahturahmi orang Minangkabau berkeluarga baadiak kakak, para Istri dan anak anak sambung, baminantu, babisan dan badunsanak serta jo kerabat karib dan saudara saudara handai taulan lainya terjaga silahturahmi dengan baik. Itulah sejatinya orang Minangkabau,” ucap Ustd Zen Hoki (UZH). (ped)
















