Indian Ocean Naval Symposium (IONS), yang diinisiasi Angkatan Laut India pada 2008, menjadi wadah inklusif untuk membahas isu maritim dan menyusun mekanisme respons yang efektif. IONS memiliki 25 negara anggota dari Asia Selatan, Asia Barat, Afrika, Asia Tenggara, dan negara Eropa yang memiliki wilayah di Samudra Hindia, serta sembilan pengamat dan kursi ketua yang bergilir (India akan menjadi ketua pada akhir 2025).
MILAN adalah latihan multinasional dua tahunan yang diselenggarakan Angkatan Laut India selaras dengan visiSAGAR dan kebijakan Act East.
Aspek penting keamanan maritim lainnya adalah peningkatan kesadaran domain maritim (maritime domain awareness). Untuk itu, India telah menandatangani perjanjian white shipping dengan 22 negara dan mendirikan Information Fusion Centre – IOR berteknologi tinggi di Gurugram yang memfasilitasi berbagi informasi maritim antarnegara anggota.
India memiliki sejarah panjang kemitraan pembangunan yang dimulai bahkan sebelum kemerdekaannya. Pendekatan inidibentuk oleh perjuangan kemerdekaan, solidaritas dengannegara-negara terjajah dan berkembang, serta teladan Mahatma Gandhi yang mengatakan bahwa “patriotisme sayamencakup kebaikan bagi seluruh umat manusia”.
Karena itu, India berbagi pengalaman pembangunan dan keahlianteknisnya dalam semangat Vasudhaiva Kutumbakam (keyakinan kuno bahwa dunia adalah satu keluarga). Sepertiyang ditegaskan PM Modi di Parlemen Uganda pada 2018, “Kemitraan pembangunan kami akan dipandu oleh prioritasAnda, berdasarkan kesepakatan yang nyaman bagi Anda, membebaskan potensi Anda, dan tidak membatasi masa depan Anda…” Model kerja sama pembangunan India bersifat komprehensif, mencakup hibah, lines of credit lunak, peningkatan kapasitas, dan bantuan teknis. Yang terpenting, sifatnya tanpa syarat, transparan, berkelanjutan, dan layak secara finansial.
Pada Juni 2018, di Konferensi Shangri-La, PM Modi memaparkan visi Indo-Pasifik India. Bagi India, Indo-Pasifik adalah kawasan bebas, terbuka, dan inklusif yang “merangkul kita semua dalam upaya bersama untuk kemajuan dan kemakmuran”.
Beliau menekankan sentralitas ASEAN, tatanan berbasis aturan, kebebasan navigasi, kelancaranperdagangan, dan penyelesaian damai sengketa sesuai hukuminternasional. Visi ini selaras dengan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific.
Pada KTT Asia Timur di Bangkok, November 2019, India meluncurkan Indo-Pacific Oceans Initiative (IPOI), inisiatif terpadu dengan tujuh pilar kerja sama praktisyang dibangun di atas visi SAGAR. Partisipasi aktif India dalam QUAD (Australia, India, Jepang, dan AS) adalah bagian dari visi Indo-Pasifik ini. Sebelumnya, pada 2014, India membentuk FIPIC (Forum for India-Pacific Islands Cooperation) sebagai inisiatif strategis untuk memperkuathubungan diplomatik dan ekonomi dengan negara kepulauandi Samudra Pasifik.
Pada 2023, saat memegang Presidensi G-20 yang bertemainklusivitas, India mengundang Uni Afrika untuk bergabung. Presidensi India juga menghidupkan kembali multilateralisme, menguatkan suara negara-negara global south, dan mengedepankan pembangunan. Sejak itu India telah menjadituan rumah tiga edisi Voice of the Global South Summit.
Sepuluh tahun setelah peluncuran SAGAR, dalam kunjungan resmi ke Mauritius pada 2025, PM Modi mengumumkan MAHASAGAR (Mutual and Holistic Advancement for Security and Growth Across Regions)—doktrin terbaru.
Jika SAGAR berarti laut, maka MAHASAGAR dalam bahasa Hindi dan beberapa bahasa India lainnya berarti samudra. MAHASAGAR menandai evolusi strategis dari fokus regional di Samudra Hindia menjadi visi maritim global, dengan penekanan khusus pada global south. Kunjungan terbaru PM Modi ke Mauritius, Maladewa, Trinidad dan Tobago, Ghana, dan Filipina sejalan dengan visi MAHASAGAR ini. (*)














