“Pendataan harus dilakukan ulang, libatkan tokoh masyarakat, jangan cuma mengandalkan data lama. Pemerintah juga perlu turun langsung ke lapangan,” tegasnya.
Keluhan serupa juga disampaikan oleh warga lainnya, Susri Mayeni (50). Ia berharap adanya pembaruan data dan penyaringan yang lebih ketat agar bantuan benar-benar menyasar mereka yang membutuhkan.
“Kadang kami yang susah malah tidak terlihat di data. Semoga ke depan lebih adil dan tidak sembarangan,” katanya.
Berdasarkan data resmi, Nagari Koto Taratak menerima alokasi untuk 171 keluarga penerima manfaat (KPM). Sementara Nagari Taratak dan Lansano Taratak masing-masing menerima untuk 221 KPM.
Penyaluran bantuan beras CBP di tiga nagari tersebut dipusatkan di Kantor Nagari Koto Taratak. Namun, pelaksanaan di lapangan memunculkan berbagai kritik dari warga yang merasa terabaikan.
Secara keseluruhan, Kecamatan Sutera mendapatkan alokasi sebanyak 81.440 kilogram beras CBP untuk 4.072 KPM. Penyaluran tersebar di 12 nagari dalam wilayah kecamatan tersebut.
Pihak pemerintah nagari maupun kecamatan hingga berita ini diturunkan belum memberikan tanggapan resmi atas keluhan masyarakat.Warga berharap adanya transparansi dalam proses penyaluran bantuan serta keterlibatan aktif masyarakat dalam pendataan agar program bantuan pemerintah tidak menimbulkan kecemburuan sosial. (rio)












