“Mari kita mengenalkan kembali perjuangan Indonesia agar cinta tanah air tumbuh,” ucapnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bukittinggi, Ibnu Asis, menyampaikan pesan penting terkait sejarah dan semangat perjuangan di Kota Bukittinggi. Ia menegaskan, Bukittinggi memiliki peran strategis dalam sejarah bangsa, khususnya saat menjadi ibukota negara pada masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) tahun 1948–1949, ketika kota ini menjadi pusat pemerintahan.
“Kami mendapatkan pesan yang sangat baik dari para narasumber bahwa, apapun alasannya, kita sebagai anak bangsa harus mempertahankan kemerdekaan. Kita juga mesti bersatu dan bersinergi agar pemerintahan dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh rakyat Indonesia. Kami juga minta dukungannya agar keinginan pemerintah kota saat ini, untuk menjadikan Bukittinggi sebagai Kota Perjuangan, dapat terwujud,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ibnu Asis menekankan bahwa kemajuan bangsa akan terwujud apabila para pemimpin mampu melahirkan integritas dan keteladanan yang dapat ditiru oleh masyarakat. “Integritas dan keteladanan adalah kunci agar bangsa ini maju,” tegasnya.
Acara ini dihadiri oleh Wakil Bupati Tanah Datar, Niniak Mamak Kota Bukittinggi, serta tokoh-tokoh daerah dan nasional. Pemerintah Kota Bukittinggi berharap, kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan untuk memperkuat semangat kebangsaan dan menanamkan nilai-nilai perjuangan kepada generasi muda. (pry)




















