“Pertama, keluarga. Ini penting karena keluarga adalah pranata sosial terkecil dalam masyarakat. Keluarga ini tempat mendidik anak – anak agar nilai keagamaan dan toleransi dapat berkembang,” ungkapnya.
Kedua, lembaga pendidikan. BNPT menggandeng Kemendikti, Kemendikdasmen, Kemenag, dan Kemensos untuk memasukkan kurikulum yang berkaitan dengan dialog kebangsaan.
“Ketiga, media sosial dimana generasi muda saat ini dekat dengan gadget,” jelasnya.
Lebih lanjut, Eddy menyampaikan pihaknya juga membentuk duta damai, dimana para anggotanya adalah generasi muda yang menyebarkan narasi persatuan, toleransi dan kebangsaan di media sosial. (jpg)












