“Kami sangat menyambut baik dan mendukung agar program ini bisa diperluas ke daerah lain, terutama wilayah-wilayah yang masih belum terjangkau listrik secara merata seperti di Kepulauan Mentawai,” ujarnya.
Ia menjelaskan saat ini bauran energi di Sumbar tergolong meningkat. Secara mix energi primer Energi Baru Terbarukan (EBT), Sumbar sudah mencapai 30,59 persen. Jauh diatas EBT nasional yang masih 14 persen.
Sementara itu, secara pembangkit listrik, Helmi mengklaim EBT Sumbar sudah mencapai 52 persen.
“Hanya 48 persen saat ini pembangkit listrik kita dari energi fosil,” ucapnya.
Sementara itu, Wali Nagari Sumpur Kudus Selatan, Khairul Basri turut menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas bantuan panel surya yang digagas Mosaic Indonesia. “Alhamdulillah, masjid kami kini tidak lagi mengalami pemadaman listrik. Sebelumnya, kami mengeluarkan biaya sekitar Rp350 ribu per bulan untuk tagihan listrik,” kata Khairul yang juga takmir Masjid Buya Syafii Maarif Sijunjung.
Untuk diketahui, panel surya Masjid Buya Syafii Maarif telah dipasang sejak 2 Mei 2025. Sebelumnya, pemasangan juga sudah dilakukan di beberapa lokasi seperti Nusa Tenggara Barat, Yogyakarta dan Jawa Barat. Tahun ini, Sumatera Barat menjadi lokasi baru yang menerima manfaat program.
Pemasangan panel surya di Masjid Buya Syafii Maarif Sijunjung sendiri merupakan yang keenam sejak program Sedekah Energi tersebut dijalankan pada 2022. (ndo/rel)




















