Wakil Bupati Solok, Candra yang hadir, mengajak seluruh jajaran pemerintahan untuk tidak hanya menjadi penggerak, tapi juga menjadi contoh nyata dalam gerakan Orang Tua Asuh. “Gerakan ini harus dimulai dari kita. Mulai dari Kepala Daerah, Ketua dan Anggota DPRD, Sekda, seluruh OPD, Camat dan Wali Nagari dan masyarakat yang memiliki kelebihan rezeki. Kita semua punya tanggung jawab moral terhadap masa depan anak-anak kita,” tegasnya.
Candra menyebut stunting sebagai tantangan besar pembangunan manusia yang membutuhkan keterlibatan kolektif seluruh unsur masyarakat, tidak hanya sektor kesehatan. “Ini bukan hanya soal makanan. Tapi juga soal edukasi, lingkungan, dan keberpihakan kita pada keluarga yang berisiko. Jangan sampai anak-anak kita kehilangan masa depan karena kita lalai hari ini,” katanya.
Dalam kegiatan ini, Narasumber hadir untuk memberikan strategi dan solusi nyata. Adapun narasumber yang hadir adalah Kaper BKKBN Provinsi Sumbar, Kepala DPPKBP3A Kab. solok, serta Pemerhati stunting Kabupaten Solok. Diskusi difokuskan pada langkah-langkah praktis percepatan penanganan stunting melalui integrasi program lintas sektor dan pelibatan komunitas secara aktif.
Dengan semangat kolaborasi dan penguatan aksi lapangan, Rakor TPPS ini diharapkan menjadi titik balik bagi Kabupaten Solok, dalam menurunkan angka stunting secara signifikan, serta mencetak generasi sehat, cerdas, dan berkualitas menuju Indonesia Emas 2045. (vko)




















