Lebih lanjut Yulian menyampaikan bahwa tradisi ‘Mambantai Kabau Nan Gadang, Turun Kasawah’ ini merupakan warisan budaya yang secara turun-temurun terus dilaksanakan juga oleh masyarakat Solok Selatan. “Tradisi ini tidak hanya sebagai bentuk rasa syukur kita terhadap hasil bumi yang telah diberikan. Lebih dari itu, tradisi ini mengajarkan kita akan nilai kebersamaan, kekompakan dan gotong royong,” ucapnya.
Hal ini juga menyiratkan bahwa kekompakan dan kebersamaan tidak ada yang tidak bisa kita lakukan dan tidak ada yang tidak bisa kita bangun. “Prinsip ini pulalah yang kami terapkan didalam menjalankan pemerintahan dalam membangun Kabupaten Solok Selatan,” terangnya. (ped/rel)














