Sementara itu, Ketua lembaga penerima pekerja dari Jepang, Nishiwaki Arasi, yang hadir secara langsung dalam peresmian dan menyampaikan sambutan dalam bahasa Jepang (yang diterjemahkan), mengapresiasi keramahan dan potensi yang dimiliki masyarakat Indonesia.
Ia menekankan pentingnya penguasaan bahasa dan budaya Jepang sebagai kunci keberhasilan dalam bekerja di Negeri Sakura. “Sekolah ini bukan hanya mengajarkan bahasa, tetapi juga melatih budaya kerja dan etos profesional ala Jepang. Harapan kami, para peserta mampu lulus wawancara kerja dan sukses berkarier di Jepang,” ujar Arasi.
Founder LPK AIFA Sumbar, Ustad Herizal Adhardi, yang hadir bersama CEO Santi Buchary, menjelaskan bahwa gelombang pertama pelatihan telah dimulai dengan 17 peserta dari Lubuk Sikaping. “Kami menggandeng instruktur lulusan Sastra Jepang asal daerah yang punya pengalaman langsung bekerja di Jepang,” katanya. (ped/rel)
















