Selain itu, Hery juga mengembangkan produk turunan dari Madu Galo-Galo seperti sabun, shampoo, propolis, balsem herbal, masker wajah, kopi propolis, madu saset dan madu premium. Bagi Hery, Warga Sawahlunto ini, PT Bukit Asam Tbk tak bisa dipisahkan dari kehadiran Madu Galo-Galo Cupiang yang turut membesar dan mengembangkan usahanya ini melalui program Rumah BUMN Sawahlunto. “Mulai dari modal usaha, pelatihan manajemen bisnis, mengemas produk, pemasaran dan pameran kami diikutkan PT Bukit Asam,” ujar Hery.
Meski volume ekspor masih terbatas, permintaan ekspor terus meningkat yang membuat Hery dan timnya semakin termotivasi.
“Kami bermimpi untuk mendunia, sejalan slogan kami 4G, Galo-Galo Go Global,” tuturnya. Hery telah mengubah lebah tanpa sengat menjadi sumber daya ekonomi sekaligus melestarikan ekosistem. (pin)
















