”Di sini ada anak-anak muda yang peduli dengan kondisi Danau Singkarak. Ini harus kita dukung. Hasil dari pengecekan ini akan kita teruskan ke kementerian, agar ada penanganan dari pusat, karena Danau Singkarak merupakan danau prioritas nasional,” kata Candra.
Menurutnya, penurunan kualitas air danau berdampak langsung pada kehidupan masyarakat sekitar. Ia mencontohkan para nelayan tradisional yang mulai kesulitan menangkap ikan akibat terganggunya ekosistem perairan.
”Biasanya masyarakat masih bisa menangkap ikan nila dengan tombak. Sekarang hasilnya jauh berkurang karena sampah menumpuk di pinggiran danau,” jelasnya.
Selain merusak ekosistem danau, keberadaan sampah juga mengancam pasokan air bersih warga yang mengandalkan air Danau Singkarak sebagai sumber baku. Masyarakat di sepanjang aliran sungai yang bermuara ke Danau Singkarak diminta untuk tidak membuang sampah sembarangan. Menurutnya, kesadaran masyarakat menjadi faktor penting dalam menjaga keberlanjutan danau.
”Ini bukan hanya soal kebersihan, tapi soal masa depan ekosistem dan keberlangsungan hidup masyarakat. Kita harus jaga danau ini bersama,” tegasnya.
Pemerintah Kabupaten Solok, lanjutnya, akan segera mengoordinasikan langkah-langkah lanjutan bersama organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, untuk menyusun program penanganan lingkungan berbasis partisipasi masyarakat dan dukungan dari pemerintah pusat. (vko)




















