Sementara itu, Plt. Kepala Bappelitbangda Pasbar, Ikhwanri, dalam paparannya menambahkan bahwa kualitas data menjadi kunci dalam perencanaan kebijakan pembaÂngunan. Ia mengungkapkan, berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, angka prevalensi stunting di Pasaman Barat menurun dari 29,7% menjadi 26,6%. Bahkan, data e-PPGBM Februari 2025 menunjukkan penurunan signifikan hingga 13,33%.
“Ini merupakan hasil kerja keras bersama. Namun kita masih memiliki 202 balita stunting dari keluarga miskin dan 344 ibu hamil miskin yang harus segera ditangani,” kata Ikhwanri. Data tersebut merupakan hasil integrasi data P3KE Kemenko PMK, e-PPGBM, dan e-Kohor.
Ia berharap peningkatan kualitas data terus menjadi perhatian agar kebijakan daerah bisa lebih tepat sasaran.
Dalam rapat yang diakhiri dengan sesi diskusi tersebut, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan, Muharram, turut meÂmaparkan rencana pelaksanaan Festival Literasi yang akan digelar pada 12–14 Agustus mendatang. (end)




















