Letusan 30 Detik
Disisi lain, Ahmad Rifandi menjelaskan, pada 2 Agustus siang, PGA Marapi Kota Bukittinggi mencatat, letusan terjadi sekitar 30 detik. Selain diminta tidak mendekati radius 3 kilometer dari kawah, warga sekitar yang tinggal di aliran sungai juga diminta mewaspadai banjir lahar dingin yang bisa terjadi.
Ahmad menjelaskan, erupsi terjadi sekitar pukul 12.33 WIB. Erupsi disertai lontaran abu vulkanik, namun ketinggiannya tidak bisa teramati karena kondisi cuaca.
“Telah terjadi erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat pada tanggal 2 Agustus 2025 pukul 12:33 WIB, namun tinggi kolom abu tidak teramati,” kata Ahmad Rifandi dalam keterangan tertulis kepada wartawan.
“Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 5.6 milimeter dan durasi 30 detik,” tambahnya.
PGA Marapi mengimbau masyarakat yang beraktivitas di sekitar Gunung Marapi tidak mendekati dan beraktivitas pada radius 3 kilometer dari kawah.
“Sesuai dengan rekomendasi, kami meminta masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki, pengunjung atau wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 kilometer dari pusat aktivitas atau kawah verbeek,” katanya.
“Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, bantaran atau aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunubf Marapi juga perlu tetap mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar atau banjir lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan,” katanya lagi.
Untuk diketahui, saat ini Gunung Marapi berada pada Status Level II atau waspada. (pry)



















