Isak juga dilaporkan menolak tawaran bombastis dari klub Arab Saudi, Al-Hilal, yang siap mengguyur sang striker dengan gaji 600 ribu Poundsterling per pekan bebas pajak — setara lebih dari Rp 650 miliar per tahun. Namun, sang pemain tetap ingin berkompetisi di level tertinggi Eropa, bukan mengejar uang di Timur Tengah.
Keputusan ini memperkuat sinyal bahwa tujuan Isak adalah klub besar Eropa, dan Liverpool menjadi kandidat paling masuk akal.
Newcastle tentu tidak ingin kehilangan pemain bintangnya dengan mudah. Namun di tengah tekanan finansial dan tawaran fantastis dari calon pembeli, klub berjuluk The Magpies itu bisa saja dipaksa melepas Isak.
Situasi ini juga berpotensi menguntungkan Real Sociedad, yang konon menyematkan klausul penjualan saat melepas Isak ke Newcastle. Jika transfer ke Liverpool terwujud, klub La Liga itu akan menerima persentase dari nilai transfer.
Dengan usia baru 25 tahun, pengalaman bermain di La Liga dan Premier League, serta kemampuan mencetak gol dari berbagai situasi, Isak dinilai sebagai salah satu striker paling komplet saat ini.
Liverpool, yang tengah membangun skuad untuk bersaing di semua kompetisi, jelas melihat Isak sebagai bagian dari proyek jangka panjang. Kini semua mata tertuju pada Newcastle: bertahan atau melepas?. (*/rom)




















