Sementara itu, perwakilan The Sak Bali Caroline, mengungkapkan rencana pihaknya menjadikan Payakumbuh sebagai pilot project kerja sama di luar Bali yang difasilitasi langsung oleh pemerintah daerah. “Produk UMKM dari Payakumbuh akan kami bantu pasarkan hingga ke mancanegara. Kami juga akan menjajaki langsung para pengrajin agar kerja sama ini berjalan transparan dan saling menguntungkan,” jelasnya.
Ia menjelaskan, The Sak adalah merek fashion internasional yang berbasis di Amerika Serikat dan didirikan pada tahun 1989 oleh Mark Talucci dan Todd Elliott. Terinspirasi dari budaya Bali, merek ini dikenal luas lewat produk tas rajut tangan (crochet) dan komitmennya terhadap keberlanjutan serta pemberdayaan pengrajin lokal.
Di Bali, The Sak mengembangkan The Sak Artisan Village, komunitas pengrajin perempuan yang memproduksi tas dan aksesoris berbasis kerajinan tangan. “Sebagai Certified B Corporation, kami menjunjung tinggi nilai etika, lingkungan, dan tanggung jawab sosial dalam proses produksinya,” pungkasnya. (uus)




















