“Kemudian melibatkan pihak pemerintahan ditingkat kecamatan dan wali nagari. Agar melakukan upaya serupa, deteksi dini dan pencegahan pembakaran lahan oleh masyarakat. Sebab 80 persen daerah Pasaman merupakan daerah sektor pertanian,” katanya.
Dinas ke hutan kata dia dalam kurun waktu dua bulan terakhir sudah terjadi kebakaran hutan dan lahan seluas 25 hektare.
“Bulan Juni 2025 lalu terjadi kebakaran hutan dan lahan kawasan Hutan Lindung (HL) didaerah Rao Selatan seluas 10 hektare. Pada Sabtu (19/7) kemarin juga terjadi kebakaran lahan seluas 15 hektare di Rao Selatan. Totalnya sudah 25 hektare,” jelasnya.
Pihaknya saat ini juga tengah melakukan penyelidikan penyebab kebakaran yang berada di kawasan hutan lindung tersebut. “Tengah diselidiki. Jika ditemukan tindak pidananya bakal ditindak tegas,” katanya. (ped/rel)
















