Nasaruddin memandang transisi ini sebagai momentum yang positif. Ia menyebut peralihan ini justru memberi ruang bagi Kemenag untuk lebih fokus dalam mengurus berbagai bidang penting lainnya di luar haji.
“Tentu ada hikmahnya bagi Kementerian Agama bisa lebih berkonsentrasi ke urusan yang lain karena kita punya banyak Direktorat Jenderal, ada Pendidikan Islam, ada Bimas Agama Islam, Bimas Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Ada juga Litbang, ada Itjen, terutama menyangkut masalah pesantren dan perguruan tinggi Islam. Banyak sekali pekerjaan di Kementerian Agama yang membutuhkan konsentrasi,” jelasnya.
Ia berharap ke depan, layanan haji bisa semakin baik di bawah naungan BPH. Kemenag sendiri telah menjalankan tugas itu selama puluhan tahun dan merasa bangga bisa menjadi bagian dari sejarah penyelenggaraan haji nasional.
“Mudah-mudahan pelaksanaan ibadah haji di bawah BPH nantinya insyaallah nanti betul-betul seperti yang diobsesikan bersama, jemaah haji akan merasa lebih baik,” tutup Nasaruddin. (jpg)













