Pada alek kali ini, sebanyak enam orang tokoh adat resmi dikukuhkan sebagai pangulu, yakni, Bahri Dt. Rajo Endah, Syafwan Dt. Labiah, Rahmat Akbar Dt. Gunung, Zulfikri Dt. Rajo Endah, Irhamdi Srimulyadi Dt. Meliputi, Prof. Dr. Mawardi, M.Si, Dt. Rajo Bangkeh.
Pengukuhan para pangulu ini menandai kelanjutan regenerasi kepemimpinan adat Suku Tanjuang, serta memperkuat struktur sosial dan kekerabatan di nagari.
Lebih dari sekadar upacara adat, kegiatan ini menjelma menjadi pesta budaya yang mempererat tali silaturahmi masyarakat. Sepanjang jalur arak-arakan, warga menyambut dengan penuh antusias, menjadikan momentum ini sebagai cerminan kekayaan tradisi Minangkabau yang tetap hidup dan relevan.
“Ini bukan hanya tentang pengukuhan pangulu, tapi tentang jati diri. Sebuah pengingat bahwa nilai-nilai adat, kebersamaan, dan musyawarah adalah fondasi kuat kehidupan masyarakat kita,” tutup Benni. (pry)




















