Elzadaswarman juga menggarisbawahi pentingnya mengelola potensi unggulan daerah seperti pertanian, kuliner, dan pariwisata secara maksimal agar mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sumatera Barat.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sumbar Vasko Ruseimy dalam sambutannya menekankan perlunya kesinambungan antara program daerah dengan kebijakan provinsi dan pusat. Ia mendorong seluruh kepala daerah memperkuat koordinasi serta menyusun RPJMD 2025–2029 secara selaras dengan regulasi nasional, termasuk alokasi anggaran yang tepat sasaran. “Mari arahkan anggaran kita ke sektor yang produktif, bukan sekadar konsumtif. Dana besar yang masuk harus menjadi pemicu pertumbuhan, bukan beban,” tegas Vasko.
Ia juga menyoroti pentingnya digitalisasi yang tepat guna, terutama dalam mendorong UMKM masuk ke pasar digital global. Vasko menyarankan agar kepala daerah tidak sekadar membangun marketplace lokal, namun membina UMKM agar mampu bersaing di platform e-commerce berskala internasional.
Sarasehan ini menjadi bagian penting dalam mendukung target RPJMN 2025–2029 serta memperkuat keselarasan arah pembangunan ekonomi kabupaten/kota se-Sumatera Barat. Harapannya, langkah ini mampu menciptakan multiplier effect terhadap pertumbuhan ekonomi regional, membuka lapangan kerja, dan mendorong investasi yang membawa dampak langsung ke masyarakat. Payakumbuh, dengan seluruh potensi dan inovasi yang dimiliki, kini berada di jalur yang tepat untuk menjadi kota modern berkarakter lokal yang mampu bersaing secara regional dan nasional. (uus)




















