Menurutnya, dua daerah yang telah menetapkan TD ini perlu perhatian khusus untuk percepatan penanganan Karhutla. Apalagi, sudah lebih 60 hari dua daerah ini tidak pernah diguyur hujan, dan kondisinya sudah benar-benar kering hingga September mendatang.
“Kita dari BMKG memang punya tupoksi melakukan OMC ini untuk percepatan penanganan karhutla. Apalagi bulan Juli ini puncaknya musim kering, dan sangat mudah terbakar, jadi wajar banyak terjadinya Kathutla,” terangnya.
Sementara itu, Koordinator Lapangan OMC Sumbar, Candra Fadilah menjelaskan pelaksanaan OMC ini akan dilakukan mulai besok di Kabupaten 50 Kota. Operasi ini atas intsruksi BNPB yang dilaksanakan hingga 29 Juli 2025 mendatang, masing-masing tiga kali penerbangan per harinya.
“Mulai penerbangan itu sekitar jam sembilan, terakhir jam enam sore. Satu kali penerbangan, kita akan menyemai 1 ton garam dengan pesawat. Jadi dalam sehari, ada 3 ton garam yang kita semai,” jelasnya.
Menurutnya, OMC ini mampu meningkatkan curah hujan 20% hingga 30%. Sementara untuk tingkat keberhasilan OMC menciptakan terjadinya hujan selama ini, berdasarkan penelitian yang dilakukan BMKG bisa mencapai 70% hingga 80%, dari 8-10 kali penyemaian yang dilakukan.
“Makanya kita lakukan semaksimal mungkin, serta melihat bibit-bibit awannya dulu, agar penyemaian kita tidak sia-sia. Nanti setelah lima hari, jika memungkinkan OMC ini bisa juga diperpanjang,” sebutnya. (fan)












