Pihak klub sendiri tidak tinggal diam. Palace telah resmi mengajukan banding ke CAS, dengan hasil putusan dijadwalkan keluar pada 11 Agustus 2025. Jika banding ditolak, posisi Palace akan digantikan oleh Nottingham Forest di Liga Europa, sementara Palace terlempar ke Liga Konferensi Eropa.
Menurut laporan Daily Mail (23/7), manajemen Palace juga menuding adanya standar ganda dalam penerapan aturan. Mereka menyebut Forest diberi perpanjangan waktu untuk mengurus syarat kepemilikan ganda, sementara Palace tidak mendapat pemberitahuan apa pun soal tenggat waktu tersebut.
Situasi ini memicu kecurigaan dan memperkuat narasi ketidakadilan yang diangkat oleh para pendukung The Eagles.
Keputusan akhir CAS menjadi kunci masa depan Palace di kompetisi Eropa musim ini. Sementara itu, tekanan publik dan aksi suporter terus meningkat, menjadikan kasus ini sorotan penting dalam dinamika hubungan antara klub, regulator, dan penggemar di era sepak bola modern. (*/rom)
















