Namun, Said mengkritik keras sikap Amerika Serikat yang dinilainya berbalik arah ketika tak lagi mampu bersaing secara terbuka. Ia menyoroti kebijakan tarif sepihak yang diberlakukan AS tanpa adanya respons dari WTO maupun negara-negara lain.
“Anehnya, saat AS kalah bersaing, mereka justru menetapkan tarif sepihak ke banyak negara. Tapi tidak ada yang menggugat ke WTO. Ini lucu sekaligus menyedihkan,” tegasnya.
Karena itu, Said mendorong semua anggota WTO dan lembaga internasional lainnya untuk tidak lagi bersikap pasif. Ia mengajak negara-negara berkembang untuk bersama-sama mendorong reformasi dan penguatan kelembagaan global.
“Jika dunia masih memerlukan WTO, IMF, dan Bank Dunia, maka mari kita kuatkan dan sempurnakan lembaga-lembaga ini. Tapi kalau hanya jadi alat negara besar, lebih baik dibubarkan saja,” tegasnya.
Menurut Said, dunia kini membutuhkan tatanan internasional baru yang lebih adil, setara, dan berpihak pada pembangunan global yang inklusif. (*/rom)
















