Wamenag Romo menyambut positif komitmen tersebut. Ia menekankan bahwa cinta kepada Indonesia tak perlu ditunjukkan lewat pernyataan publik semata, tetapi dibuktikan melalui perilaku nyata dan kontribusi di tengah masyarakat.
“Tidak perlu banyak pernyataan, yang penting aktivitasnya menunjukkan cinta kepada NKRI. Jalani hidup secara natural, positif, dan bermanfaat,” pesannya.
Romo juga menekankan bahwa beragama tidak berarti menanggalkan keyakinan, tetapi ekspresi keagamaan harus disesuaikan dengan semangat kebangsaan dan kesepakatan bersama dalam bingkai NKRI.
Ia pun menuturkan kisah Bung Hatta sebagai contoh tokoh yang memperjuangkan nilai-nilai Islam melalui pendekatan kebangsaan, bukan simbol semata. Bung Hatta, lanjut Romo, memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan rakyat lewat substansi nilai Islam yang universal.
Sebagai catatan, Jamaah Islamiyah adalah organisasi militan yang beroperasi sejak 1993 hingga 2024 dan dikenal karena aksi-aksi terorisme, termasuk Bom Bali 2002 dan 2005, serta pengeboman Hotel JW Marriott (2003) dan Kedutaan Australia di Jakarta (2009). Organisasi ini telah dinyatakan sebagai kelompok teroris oleh Amerika Serikat dan dikategorikan sebagai organisasi terlarang oleh pemerintah Indonesia. (*/rom)













