Kegiatan ini diikuti oleh 27 mahasiswa dan dosen dari lima negara: Indonesia, Malaysia, Thailand, Austria, dan Swedia. Dokumentasi berlangsung selama dua pekan, yakni pada 14 hingga 28 Juli 2025.
Wali Kota Riyanda menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap dedikasi para peserta dan panitia atas kontribusinya dalam penguatan dokumentasi ilmiah terhadap teknologi lokal.
“Program ini bukan sekadar kegiatan penelitian, tetapi juga upaya konkret dalam melestarikan warisan budaya dan tekÂnologi masyarakat. Dokumentasi visual yang dilakukan secara ilmiah akan menjadi referensi berharga bagi generasi mendatang,” ujar Wali Kota Riyanda.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa Pemerintah Kota SaÂwahlunto terbuka untuk berÂkolaborasi dengan para peserta maupun institusi asal mereka. Kolaborasi ini diharapkan dapat mengintegrasikan hasil dokumentasi ke dalam strategi pelestarian, revitalisasi teknologi tradisional, dan pengembangan wisata berbasis warisan budaya. (pin)
















