Ia juga menambahkan, kurangnya stok darah di PMI dikarenakan masih banyak masyarakat yang enggan donor karena beberapa alasan seperti takut jarum dan menganggap donor darah itu menyakitkan.
Dia berharap kegiatan seperti ini bisa terus digelar secara rutin dan mendapat dukungan lebih luas dari masyarakat, terutama kalangan ASN guna menjaga ketersediaan darah di daerah. “Untuk itu, kami PMI terus menggalakkan edukasi lewat media sosial dan sosialisasi ke kampus-kampus dan juga di lingkungan pemda sendiri,” tambahnya.
Feni Handayani, salah seorang ASN dari Dinas PUPR Tanah Datar mengapresiasi aksi bakti sosial dilingkungan pemda tersebut. Ia juga mengaku rutin mendonorkan darah karena merasa tubuh menjadi lebih sehat dan bugar.
“Adanya kegiatan donor darah di lingkungan pemda ini sangat bagus. Kalau hanya menunggu orang sakit baru donor, itu juga tidak baik. Kegiatan rutin seperti ini sangat memudahkan ASN untuk ikut berpartisipasi,” katanya.
Hal senada disampaikan Dedek Supardana salah seorang ASN dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Ia menekankan pentingnya kesadaran bahwa donor darah tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan pribadi, tetapi juga bisa menyelamatkan nyawa orang lain. “Kalau ada stok darah yang cukup di PMI, pasien yang membutuhkan bisa langsung terbantu tanpa harus menunggu pencarian melalui media sosial,” ujarnya. (ant)
















