Tidak hanya itu, Zulmaeta juga menyinggung pentingnya kolaborasi masyarakat untuk mendukung pembangunan kota. Di tengah keterbatasan anggaran, ia mengajak seluruh elemen, termasuk para jemaah haji, untuk ikut berperan serta dalam memajukan Kota Payakumbuh. “Dengan semangat gotong royong dan kebersamaan, mari kita hadapi tantangan pembangunan. Jangan hanya bergantung pada APBD, tetapi mari kita tumbuhkan semangat kolaborasi untuk menciptakan perubahan,” serunya.
Salah satu hal menarik dari proses keberangkatan dan kepulangan jemaah haji tahun ini adalah perhatian khusus kepada jemaah lansia. Ketua Kloter, Ustadz Miftahul Gani, mengungkapkan bahwa hanya di Payakumbuh, jemaah lansia mendapat pelayanan langsung dari pemerintah kota dan Kementerian Agama berupa akomodasi kendaraan hingga ke depan pintu rumah. “Kendaraan pribadi Wali Kota, Wakil Wali Kota, hingga mobil kepala OPD dikerahkan untuk memastikan jemaah lansia dapat berangkat dan pulang dengan aman dan nyaman. Ini bentuk pelayanan publik yang luar biasa,” ungkapnya.
Sebagai penutup, prosesi serah terima jemaah dilakukan secara simbolis dari Ketua Kloter kepada Wali Kota Payakumbuh, lalu dilanjutkan penyerahan ke IPHI Kota Payakumbuh. Momen ini menjadi peneguh bahwa kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat terus terjalin erat. Dengan iringan doa dan semangat baru, kepulangan para jemaah diharapkan menjadi awal dari keberkahan yang lebih besar untuk Kota Payakumbuh. (uus)
















