Jika diingat sebut Mahyeldi, sejarah perjuangan Bung Hatta, atau Mohammad Hatta, dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia karena perannya yang besar dalam memajukan dan mengembangkan koperasi di Indonesia. Ia melihat koperasi sebagai solusi untuk membangun ekonomi kerakyatan yang kuat dan mandiri, serta sebagai alat untuk mengatasi kesenjangan ekonomi.
Bung Hatta percaya bahwa koperasi adalah jalan menuju kemandirian ekonomi rakyat Indonesia dan menjadi alternatif dari sistem ekonomi kapitalis.
Ia tidak hanya memberikan gagasan, tetapi juga terlibat langsung dalam pendidikan, seminar, dan pembentukan lembaga koperasi.
Bung Hatta mendorong koperasi di berbagai sektor, seperti pertanian, perikanan, dan industri, untuk memberdayakan masyarakat. Bahkan kata Mahyeldi, ia menekankan pentingnya prinsip-prinsip koperasi seperti partisipasi demokratis, keadilan, dan kemandirian ekonomi dalam pengelolaan koperasi.
Pada tahun 1950, Bung Hatta meluncurkan “Gerakan Koperasi Nasional” untuk memperluas jangkauan koperasi di seluruh Indonesia.
Ketua Koperbam Chandra didampingi Sekretaris Nursal Uce, M, SH, kepada POSMETRO usai upacara mengaku sangat mendukung sekali apa yang dikatakan Gubernur Sumbar Mahyeldi bahwa koperasi di Sumbar masih waras. Namun Mahyeldi mengingatkan kepada pihak pihak tertentu jangan merusak atau memecah koperasi yang sudah eksis dan perbuat. “Mudah mudahan HUT Koperasi ke-78 tahun 2025 ini menjadi tonggak sejarah yang terus berlanjut demi terciptanya ekonomi kerakyatan yang merata,” harap Chandra. Bagi Koperbam, koperasi bukan sekadar badan usaha, tetapi sarana pemberdayaan rakyat dan perwujudan keadilan sosial dalam sistem ekonomi. “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan,” demikian amanat Pasal 33 UUD 1945 yang mencerminkan langsung gagasan besar Bung Hatta. (ped)
















